Showing posts with label Bandung. Show all posts
Showing posts with label Bandung. Show all posts

Wednesday, 19 July 2017

JANGAN BUNUH BINATANG KETIKA HAMIL? INILAH PENJELASAN HADIS

Jangan Bunuh Binatang Ketika Hamil? Inilah Penjelasan Hadis
Islam mengajarkan umatnya untuk bersikap lembut dan penuh kasih sayang kepada lingkungannya, tak terkecuali binatang. Di antara dalil yang menunjukkah hal itu:

Hadis dari Syaddad bin Aus radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إن الله تبارك وتعالى كتب الإحسان على كل شيء فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبح وليحد أحدكم شفرته وليرح ذبيحته

“Susungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat baik kepada segala sesuatu. Apabila kalian membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik, apabila kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian mengasah pisaunya, dan mempercepat kematian sembelihannya.” (HR. Muslim)

Hadis dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, tentang anjing yang diberi minum. Para sahabat bertanya: “Apakah kami akan mendapatkan pahala kerana berbuat baik kepada binatang?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

في كل ذات كبد رطبة أجر

“Berbuat baik pada semua makhluk yang bernyawa, ada pahalanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عذبت امرأة في هرة سجنتها حتى ماتت فدخلت فيها النار لا هي اطعمتها ولا سقتها إذ حبستها ولا هي تركتها تأكل من خشاش الأرض

“Ada seorang wanita yang diadzab karena seekor kucing. Dia kurung seekor kucing sampai mati, sehingga dia masuk neraka. Dia tidak memberinya makan, tidak pula minum, dan tidak dilepaskan sehingga bisa makan binatang melata tanah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Riwayat di atas menunjukkan bahwa pada asalnya, membunuh binatang tanpa alasan termasuk tindakan yang terlarang.

Dan ini berlaku umum, tanpa melihat status dan tanpa memandang kondisi keluarga, baik saat istri hamil maupun tidak sedang hamil. Karena membunuh binatang tanpa alasan yang dibenarkan, termasuk kezaliman terhadap binatang tersebut.

Lain halnya ketika binatang itu dibunuh kerana alasan yang benar, seperti untuk qurban atau membunuh haiwan yang mengganggu, maka bukan termasuk kezaliman, karena mendapatkan izin secara syariat.

Mitos Membunuh Binatang Sewaktu Isteri Hamil

Kami tidak menjumpai adanya satupun dalil yang melarang para suami untuk membunuh atau menyembelih binatang saat istrinya hamil. Beliau juga tidak pernah mengkaitkan antara tindakan membunuh binatang dengan kehamilan isteri.

Padahal kita sangat yakin, banyak isteri sahabat yang hamil bertepatan dengan Idul Adha. Andaikan menyembelih binatang boleh berpengaruh buruk pada janin, tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mengingatkannya.

Kita punya kaedah, meyakini sesuatu sebagai sebab terhadap sesuatu yang lain, padahal tidak memiliki hubungan sebab akibat, baik secara ilmiah maupun syariah maka termasuk perbuatan syirik kecil.

Dalam konteks ini, orang yang berkeyakinan, membunuh binatang saat isteri hamil boleh menyebabkan janin cacat, dihadapkan pada dua tantangan:

Pertama, apakah ini terbukti secara ilmiah? Adakah keterangan ahli genetika atau ilmu terkait lainnya yang secara ilmiah menjelaskan hubungan demikian?

Jika tidak, kita berpindah pada tantangan kedua, adakah dalil yang shahih, baik dari Alquran maupun hadis yang menjelaskan hal tersebut?

Jika kedua tantangan ini tidak terpenuhi, berarti mitos itu sama sekali tidak terbukti secara ilmiah, dan meyakininya termasuk syirik kecil. Dan perlu Anda ingat baik-baik, meskipun kesalahan ini termasuk syirik kecil, tapi dosanya sangat besar kerana itu, segera tinggalkan keyakinan ini.Semoga kita menjauhi perbuatan syirik kepada Allah dan terselamat daripada seksaan api neraka. Amin.


Friday, 2 June 2017

CERITA RAKYAT: ASAL-USUL NAMA MINANGKABAU

Hasil carian imej untuk asal-usul nama minangkabau
Seperti yang kita ketahui, penghijrahan orang minangkabau ke Negeri Sembilan serta perkahwinan mereka dengan penduduk setempat sedikit sebanyak telah membentuk masyarakat pelbagai suku yang ada di negeri ini sekarang. Walaubagaimanapun, pernah tak anda terfikir kenapakah orang dari kerajaan Pagaruyung ini lebih dikenali dengan nama Minangkabau? Mana datangnya nama Minangkabau ini? Disini ada sebuah cerita rakyat daripada Sumatera Barat bagaimana nama tersebut diperoleh.
Imej yang berkaitan
Zaman dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Pagaruyung. Raja Pagaruyung adalah seorang pemimpin yang arif dan adil. Suatu hari, mereka mendapat perkhabaran berita bahawa Kerajaan Majapahit dari Pulau Jawa akan menyerang Kerajaan Pagaruyung. Walaubagaimanapun, pasukan Kerajaan Majapahit sudah pun tiba di daerah berdekatan secara senyap bagi mengatur strategi merebut kerajaan yang aman dan terteram itu.

Mendengar sahaja berita itu, Raja Pagaruyung mengumpulkan para hulubalang dan panglima perang untuk berbincang.
Hasil carian imej untuk asal-usul nama minangkabau
“Aku mengumpulkan kalian untuk membincangkan langkah yang akan kita tempuh dalam menghadapi pasukan Kerajaan Majapahit. Saat ini, mereka sudah berada di perbatasan (daerah berdekatan) dan siap menyerang. Bagaimana menurut kalian?” kata Sang Raja.

“Paduka, kita tidak dapat melakukan serangan yang akan menimbulkan kesengsaraan rakyat. Bagaimana pun peperangan akan merugikan rakyat kita sendiri,” kata penasihat Raja.

“Aku setuju. Kita harus memikirkan cara untuk mengalahkan mereka tanpa harus membuat rakyat sengsara.” ujar Raja.

“Paduka, lebih baik kita ajak mereka berunding dan meminta mereka untuk meningalkan kerajaan ini. Jika dengan cara berunding ternyata tidak menyelesaikan masalah, kita tentang mereka untuk adu kerbau!” kata panglima perang.
Hasil carian imej untuk asal-usul nama minangkabau
Raja setuju dengan pendapat panglima perang. Lalu, mereka mulai menyusun rancangan. Raja memerintahkan puterinya, Datuk Tantejo Gerhano, untuk pergi ke perbatasan. Datuk Tantejo Gerhano adalah seorang gadis yang mempunyai tata karma yang tinggi dan lembut hati. Sebelum pergi, ia mendandani gadis-gadis dan dayang-dayang yang akan menemaninya.

Di perbatasan, Datuk Tantejo Gerhano mendekati khemah-khemah pasukan Kerajaan Majapahit.

“Selamat Datang Tuan-Tuan yang baik!. Kami diutus oleh Raja untuk menyambut Tuan semua. Jika Tuan-Tuan berkenan, Raja ingin mengudang Tuan-Tuan semua ke istana. Namun sebelum itu, silakan menjamu makanan-makanan yang sudah kami bawa” kata Datuk Tantejo Gerhano.
Hasil carian imej untuk majapahit
Pasukan Kerajaan Majapahit merasa senang sekaligus berasa hairan. Mereka ingatkan akan disambut oleh pasukan perang Kerajaan Pagaruyung, tetapi ternyata disambut oleh gadis-gadis cantik yang ramah dan makanan yang enak-enak.

Dengan itu, pasukan Majapahit pun menikmati santapan lezat itu. Kemudian pasukan Kerajaan Majapahit dihantar menuju ke istana bagi menemui Raja. Raja Pagaruyung menyambut mereka dengan ramah.

“Selamat datang ke kerajaan kami, Tuan-Tuan. Jika boleh kami tahu, apakah tujuan Tuan semua datang ke sini?”

“Kami mendapatkan tugas untuk merebut Kerajaan Pagaruyung” kata pemimpin pasukan kerajaan Majapahit.

“Saya mengerti. Baiklah, bagaimana kalau peperangan kita ganti saja dengan adu kerbau. Siapa yang kerbaunya menang, ia boleh berkuasa di kerajaan ini,” ujar Raja Pagaruyung.
Hasil carian imej untuk kerajaan majapahit
Setelah berfikir sejenak, pemimpin pasukan Kerajaan Majapahit setuju. Lalu, mereka menyiapkan seekor kerbau yang sangat besar dan kuat untuk diadu dengan kerbau dari Kerajaan Pagaruyung.

Kerajaan Pagaruyung justru memilih seekor anak kerbau yang masih menyusu dengan ibunya. Anak kerbau itu sengaja dipisahkan dari induknya selama tiga hari, sehingga anak kerbau itu tidak dapat menyusu pada ibunya dan menjadi haus. Lalu, di muncung anak kerbau itu dipasangkan sebuah mata pisau yang tajam.
Hasil carian imej untuk bukit tinggi indonesia
Hari yang ditentukan pun tiba. Kerbau-kerbau aduan dibawa ke gelanggang. Kerajaan Majapahit memiliki kerbau aduan yang besar dan kuat.

“Kalahkan saja kerbau kecil itu!” teriak para pasukan Kerajaan Majapahit dari pinggir gelanggang.

Kerbau aduan Kerajaan Majapahit terlihat beringas menyerang lawannya, si kerbau kecil. Sementara itu, anak kerbau milik Kerajaan Pagaruyung segera mengejar kerbau besar itu untuk menyusu. Rupanya, ia ingatkan bahawa kerbau besar itu adalah ibunya. Maka mulut kecilnya berusaha menggapai perut kerbau lawannya, sehingga perut kerbau Kerajaan Majapahit terluka. Disebabkan luka yang semakin banyak, kerbau Kerajaan Majapahit pun tersungkur dan mati.
Hasil carian imej untuk bukit tinggi indonesia
“Manang Kabau! Manang Kabau!” teriak rakyat Pagaruyung dengan gembira.

Pasukan Kerjaan Majapahit diizinkan untuk kembali ke kerajaannya dengan damai tanpa peperangan. Sementara itu, berita kemenangan kerbau Kerajaan Pagaruyung menjadi buah bibir di seluruh negeri. Manang kabau adalah bahasa penduduk setempat yang bererti Menang Kerbau. Akhirnya, daerah itu dikenal dengan sebutan Manang Kabau yang lama-kelamaan menjadi Minangkabau.

Sumber – dongengceritarakyat.com & TV Anak Indonesia.



Friday, 12 May 2017

MI BANDUNG MUAR (RESEPI ASLI MUAR)

Assalamualaikum

Buat pertama kalinya saya nak kongsikan info berkenaan makanan pulak...tak pernah pun sebelum ini saya update resepi makanan...tapi disebabkan saya ni penggemar Mi Bandung...lebih² lagi dah nak masuk bulan Ramadan...so layankan aje...
Image may contain: food
Bahan-bahan:

1 kg Mee Kuning

10 tangkai cili kering (buang biji dan rebus, toskan)
1 labu bawang putih (diketuk)
5 biji bawang merah
½ cawan udang kering, direbus dengan secawan air (alternatively boleh guna sotong rendam, rebus juga)

½ cawan udang hidup
1 cawan daging rebus (dipotong nipis)

Sawi (sukatan ikut suka, potong anggaran 1 inci)
Kobis (sukatan ikut suka, hiris kasar)

¾ – 1 cawan gula pasir
3 – 4 cawan air rebusan daging
1 sudu makan sos tiram
Image may contain: food
Telur ayam (mengikut jumlah hidangan)
Garam secukup rasa
Minyak untuk menumis

Lain lain perencah e.g. daging ayam, fishballs, sotong, bunga kobis, hati rebus boleh dimasukkan mengikut individual preference.

Daun sadri & daun bawang, jika suka (dihiris)

Cara memasak:
1. Kisar cili kering, udang kering bersama air rebusannya, gula, bawang putih & bawang merah. Yang inilah kita bekukan untuk kegunaan waktu kecemasan.

2. Pijarkan sedikit minyak didalam kuali.

3. Tumiskan bahan bahan yang dikisar. Jangan sampai garing.

4. Masukkan sos tiram.

5. Masukkan udang, daging rebus.

6. Masukkan batang sawi dan air rebusan daging serta garam. Biar sehingga pekat

Tips: Untuk menghidang (Mee bandung ni tak sedap masak in bulk, so kenalah “bancuh” sepinggan-sepinggan.)
Image may contain: food
1. Ambil sedikit kuah (dan rencahnya untuk satu orang makan)

2. Panaskan kuah dan masukkan sebiji telur, sehingga separuh keras.

3. Masukkan sayur dan bila agak lembut, masukkan mee kuning untuk satu orang makan.

4. Masukkan kedalam mangkuk leper, telur letak diatas, taburkan daun sup & daun bawang, jika suka.

5. Hidangkan.