Showing posts with label Bulan Kelahiran. Show all posts
Showing posts with label Bulan Kelahiran. Show all posts

Wednesday, 19 July 2017

JANGAN BUNUH BINATANG KETIKA HAMIL? INILAH PENJELASAN HADIS

Jangan Bunuh Binatang Ketika Hamil? Inilah Penjelasan Hadis
Islam mengajarkan umatnya untuk bersikap lembut dan penuh kasih sayang kepada lingkungannya, tak terkecuali binatang. Di antara dalil yang menunjukkah hal itu:

Hadis dari Syaddad bin Aus radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إن الله تبارك وتعالى كتب الإحسان على كل شيء فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبح وليحد أحدكم شفرته وليرح ذبيحته

“Susungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat baik kepada segala sesuatu. Apabila kalian membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik, apabila kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian mengasah pisaunya, dan mempercepat kematian sembelihannya.” (HR. Muslim)

Hadis dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, tentang anjing yang diberi minum. Para sahabat bertanya: “Apakah kami akan mendapatkan pahala kerana berbuat baik kepada binatang?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

في كل ذات كبد رطبة أجر

“Berbuat baik pada semua makhluk yang bernyawa, ada pahalanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عذبت امرأة في هرة سجنتها حتى ماتت فدخلت فيها النار لا هي اطعمتها ولا سقتها إذ حبستها ولا هي تركتها تأكل من خشاش الأرض

“Ada seorang wanita yang diadzab karena seekor kucing. Dia kurung seekor kucing sampai mati, sehingga dia masuk neraka. Dia tidak memberinya makan, tidak pula minum, dan tidak dilepaskan sehingga bisa makan binatang melata tanah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Riwayat di atas menunjukkan bahwa pada asalnya, membunuh binatang tanpa alasan termasuk tindakan yang terlarang.

Dan ini berlaku umum, tanpa melihat status dan tanpa memandang kondisi keluarga, baik saat istri hamil maupun tidak sedang hamil. Karena membunuh binatang tanpa alasan yang dibenarkan, termasuk kezaliman terhadap binatang tersebut.

Lain halnya ketika binatang itu dibunuh kerana alasan yang benar, seperti untuk qurban atau membunuh haiwan yang mengganggu, maka bukan termasuk kezaliman, karena mendapatkan izin secara syariat.

Mitos Membunuh Binatang Sewaktu Isteri Hamil

Kami tidak menjumpai adanya satupun dalil yang melarang para suami untuk membunuh atau menyembelih binatang saat istrinya hamil. Beliau juga tidak pernah mengkaitkan antara tindakan membunuh binatang dengan kehamilan isteri.

Padahal kita sangat yakin, banyak isteri sahabat yang hamil bertepatan dengan Idul Adha. Andaikan menyembelih binatang boleh berpengaruh buruk pada janin, tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mengingatkannya.

Kita punya kaedah, meyakini sesuatu sebagai sebab terhadap sesuatu yang lain, padahal tidak memiliki hubungan sebab akibat, baik secara ilmiah maupun syariah maka termasuk perbuatan syirik kecil.

Dalam konteks ini, orang yang berkeyakinan, membunuh binatang saat isteri hamil boleh menyebabkan janin cacat, dihadapkan pada dua tantangan:

Pertama, apakah ini terbukti secara ilmiah? Adakah keterangan ahli genetika atau ilmu terkait lainnya yang secara ilmiah menjelaskan hubungan demikian?

Jika tidak, kita berpindah pada tantangan kedua, adakah dalil yang shahih, baik dari Alquran maupun hadis yang menjelaskan hal tersebut?

Jika kedua tantangan ini tidak terpenuhi, berarti mitos itu sama sekali tidak terbukti secara ilmiah, dan meyakininya termasuk syirik kecil. Dan perlu Anda ingat baik-baik, meskipun kesalahan ini termasuk syirik kecil, tapi dosanya sangat besar kerana itu, segera tinggalkan keyakinan ini.Semoga kita menjauhi perbuatan syirik kepada Allah dan terselamat daripada seksaan api neraka. Amin.


Friday, 2 June 2017

CERITA RAKYAT: ASAL-USUL NAMA MINANGKABAU

Hasil carian imej untuk asal-usul nama minangkabau
Seperti yang kita ketahui, penghijrahan orang minangkabau ke Negeri Sembilan serta perkahwinan mereka dengan penduduk setempat sedikit sebanyak telah membentuk masyarakat pelbagai suku yang ada di negeri ini sekarang. Walaubagaimanapun, pernah tak anda terfikir kenapakah orang dari kerajaan Pagaruyung ini lebih dikenali dengan nama Minangkabau? Mana datangnya nama Minangkabau ini? Disini ada sebuah cerita rakyat daripada Sumatera Barat bagaimana nama tersebut diperoleh.
Imej yang berkaitan
Zaman dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Pagaruyung. Raja Pagaruyung adalah seorang pemimpin yang arif dan adil. Suatu hari, mereka mendapat perkhabaran berita bahawa Kerajaan Majapahit dari Pulau Jawa akan menyerang Kerajaan Pagaruyung. Walaubagaimanapun, pasukan Kerajaan Majapahit sudah pun tiba di daerah berdekatan secara senyap bagi mengatur strategi merebut kerajaan yang aman dan terteram itu.

Mendengar sahaja berita itu, Raja Pagaruyung mengumpulkan para hulubalang dan panglima perang untuk berbincang.
Hasil carian imej untuk asal-usul nama minangkabau
“Aku mengumpulkan kalian untuk membincangkan langkah yang akan kita tempuh dalam menghadapi pasukan Kerajaan Majapahit. Saat ini, mereka sudah berada di perbatasan (daerah berdekatan) dan siap menyerang. Bagaimana menurut kalian?” kata Sang Raja.

“Paduka, kita tidak dapat melakukan serangan yang akan menimbulkan kesengsaraan rakyat. Bagaimana pun peperangan akan merugikan rakyat kita sendiri,” kata penasihat Raja.

“Aku setuju. Kita harus memikirkan cara untuk mengalahkan mereka tanpa harus membuat rakyat sengsara.” ujar Raja.

“Paduka, lebih baik kita ajak mereka berunding dan meminta mereka untuk meningalkan kerajaan ini. Jika dengan cara berunding ternyata tidak menyelesaikan masalah, kita tentang mereka untuk adu kerbau!” kata panglima perang.
Hasil carian imej untuk asal-usul nama minangkabau
Raja setuju dengan pendapat panglima perang. Lalu, mereka mulai menyusun rancangan. Raja memerintahkan puterinya, Datuk Tantejo Gerhano, untuk pergi ke perbatasan. Datuk Tantejo Gerhano adalah seorang gadis yang mempunyai tata karma yang tinggi dan lembut hati. Sebelum pergi, ia mendandani gadis-gadis dan dayang-dayang yang akan menemaninya.

Di perbatasan, Datuk Tantejo Gerhano mendekati khemah-khemah pasukan Kerajaan Majapahit.

“Selamat Datang Tuan-Tuan yang baik!. Kami diutus oleh Raja untuk menyambut Tuan semua. Jika Tuan-Tuan berkenan, Raja ingin mengudang Tuan-Tuan semua ke istana. Namun sebelum itu, silakan menjamu makanan-makanan yang sudah kami bawa” kata Datuk Tantejo Gerhano.
Hasil carian imej untuk majapahit
Pasukan Kerajaan Majapahit merasa senang sekaligus berasa hairan. Mereka ingatkan akan disambut oleh pasukan perang Kerajaan Pagaruyung, tetapi ternyata disambut oleh gadis-gadis cantik yang ramah dan makanan yang enak-enak.

Dengan itu, pasukan Majapahit pun menikmati santapan lezat itu. Kemudian pasukan Kerajaan Majapahit dihantar menuju ke istana bagi menemui Raja. Raja Pagaruyung menyambut mereka dengan ramah.

“Selamat datang ke kerajaan kami, Tuan-Tuan. Jika boleh kami tahu, apakah tujuan Tuan semua datang ke sini?”

“Kami mendapatkan tugas untuk merebut Kerajaan Pagaruyung” kata pemimpin pasukan kerajaan Majapahit.

“Saya mengerti. Baiklah, bagaimana kalau peperangan kita ganti saja dengan adu kerbau. Siapa yang kerbaunya menang, ia boleh berkuasa di kerajaan ini,” ujar Raja Pagaruyung.
Hasil carian imej untuk kerajaan majapahit
Setelah berfikir sejenak, pemimpin pasukan Kerajaan Majapahit setuju. Lalu, mereka menyiapkan seekor kerbau yang sangat besar dan kuat untuk diadu dengan kerbau dari Kerajaan Pagaruyung.

Kerajaan Pagaruyung justru memilih seekor anak kerbau yang masih menyusu dengan ibunya. Anak kerbau itu sengaja dipisahkan dari induknya selama tiga hari, sehingga anak kerbau itu tidak dapat menyusu pada ibunya dan menjadi haus. Lalu, di muncung anak kerbau itu dipasangkan sebuah mata pisau yang tajam.
Hasil carian imej untuk bukit tinggi indonesia
Hari yang ditentukan pun tiba. Kerbau-kerbau aduan dibawa ke gelanggang. Kerajaan Majapahit memiliki kerbau aduan yang besar dan kuat.

“Kalahkan saja kerbau kecil itu!” teriak para pasukan Kerajaan Majapahit dari pinggir gelanggang.

Kerbau aduan Kerajaan Majapahit terlihat beringas menyerang lawannya, si kerbau kecil. Sementara itu, anak kerbau milik Kerajaan Pagaruyung segera mengejar kerbau besar itu untuk menyusu. Rupanya, ia ingatkan bahawa kerbau besar itu adalah ibunya. Maka mulut kecilnya berusaha menggapai perut kerbau lawannya, sehingga perut kerbau Kerajaan Majapahit terluka. Disebabkan luka yang semakin banyak, kerbau Kerajaan Majapahit pun tersungkur dan mati.
Hasil carian imej untuk bukit tinggi indonesia
“Manang Kabau! Manang Kabau!” teriak rakyat Pagaruyung dengan gembira.

Pasukan Kerjaan Majapahit diizinkan untuk kembali ke kerajaannya dengan damai tanpa peperangan. Sementara itu, berita kemenangan kerbau Kerajaan Pagaruyung menjadi buah bibir di seluruh negeri. Manang kabau adalah bahasa penduduk setempat yang bererti Menang Kerbau. Akhirnya, daerah itu dikenal dengan sebutan Manang Kabau yang lama-kelamaan menjadi Minangkabau.

Sumber – dongengceritarakyat.com & TV Anak Indonesia.



Thursday, 20 April 2017

KISAH LEGENDA PUTERI LIMAU PURUT DI PERAK

Pada zaman dahulu kala ada seorang raja di negeri Perak yang bernama Sultan Mahmud Iskandar Syah yang bersemayam di atas takhta kerajaan yang berpusat di Geronggong dalam Mukim Pulau Tiga. Baginda tidak mempunyai putera atau puteri, cuma berempat saudara saja, dua lelaki dan dua perempuan. Yang lelaki bergelar Yang di Pertuan Muda bersemayam di Kampung Pulau Tiga yang sekarang dikenali sebagai Kampung Tok Paduka Raja.

Baginda ini telah meninggal dunia terlebih dahulu dan telah di gelar dengan gelaran Al Marhum Pulau Tiga. Yang perempuan, seorang bergelar selepas mangkat ialah Syah Alam Muda Pulau Tiga iaitu Tuan Puteri Limau Purut. Setengah orang menggelarnya tuan Puteri Menara Konkong manakala seorang lagi bergelar Syah Alam Bongsu Sayong kerana meninggal dunia di Sayong. Nama-nama batang tubuh mereka tidak di ketahui.

Hendak dijadikan cerita, pada satu hari datang lah satu rombongan di raja dari Aceh ke Istana Sultan Perak di Geronggong kerana hendak meminang tuan Puteri Limau Purut. Rombongan itu pun masuk menghadap baginda sultan serta menyembahkan kedatangan rombongan di raja itu. Selepas mendengar sembah rombongan itu, maka Sultan pun bertitah supaya di tangguhkan jawapan ke masa yang lain. Maka, pulanglah rombongan itu ke negeri mereka semula lalu menghadap dan menyembahkan perkara berkenaan dengan penangguhan itu.

Setelah beberapa ketika, Tuan Puteri Limau Purut yang tidak tahu menahu tentang rombongan yang meminangnya itu telah mendapat tahu bahawa Raja Aceh hendak meminang dirinya. Maka amat gembiralah hatinya yang sejak dahulu bercita-cita hendak berkelah-kelah ke hulu supaya dapat menenangkan hatinya yang duka itu. Seterusnya, bersiap-siaplah segala persiapan inang pengasuhnya akan segala alat-alat perkelahan di raja serta dimuatkan ke dalam perahu. Angkatan tuan Puteri dengan beberapa buah perahu itu pun memudik ke hulu sambil singgah di merata-rata kampung di tepi sungai itu. Mana-mana tempat yang di singgahnya, orang-orang kampung pun datang mengadap serta membawa persembahan seperti beras, sayur-sayuran dan lain lain sahingga penuh dalam perahu itu.
Hasil carian imej untuk puteri limau purut
Tidak berapa lama selepas itu, maka sampailah mereka ke satu tempat lalu mereka singgah dan naik ke darat serta bersiap-siap untuk berkelah. Dayang-dayang dan inang pengasuhnya pun tampil membuat kerja masing-masing. Dengan takdir yang ditentukan tuhan, sedang tuan Puteri memotong timun maka terkenalah mata pisau itu ke jarinya dan luka. Tuan Puteri pun berseru, “Jika darah luka di jari beta ini putih, beta akan mangkat di sini.” Dengan tidak semena dan tidak disangka-sangka, darah yang keluar dari luka tuan Puteri memang berwarna putih. Tidak berapa lama kemudian, tuan Puteri Limau Purut mangkat disitu.
makam lama puteri limau purut
Perkhabaran tentang perihal kemangkatan tuan Puteri Limau Purut itu pun dipersembahkan kepada Sultan di Geronggong. Baginda amat sedih dan duka cita di atas kemangkatan Paduka Adinda tuan Putri Limau Purut itu. Baginda pun berangkat memudik serta membawa segala alat-alat kelengkapan di raja untuk mengkebumikan tuan Puteri Limau Purut. Setelah hal pengebumian Puteri Limau Purut selesai, baginda sultan pun pulang ke istana dan baginda terus menghantar utusan ke Aceh untuk memberi tahu yang tuan Puteri Limau Purut sudah meninggal dunia.
makam baru puteri limau purut
Baginda Raja Aceh terus murka setelah mendengar khabar yang dibawa oleh utusan Perak itu dan menyatakan bahawa khabaran ini adalah hanya satu helah untuk menolak lamaran sahaja. Baginda Raja Aceh lantas terus mengerahkan bala tenteranya untuk bersiap sedia menyerang negeri Perak. Maka berangkatlah angkatan tentera perang Aceh menuju ke Perak. Malangnya Kerajaan Perak tidak membuat apa-apa persiapan dan perkara ini tidak dijangka lansung akan berlaku.

Kemurkaan Raja Aceh tidak dapat dibawa bincang lagi dan tanpa sebarang perkhabaran, Aceh pun pergi menyerang Perak dengan tanpa sebarang amaran. Bendahara Perak tidak ada di Kota Geronggong pada masa ketika Perak diserang tentera Aceh kerana sedang berubat di Ulu Kinta. Oleh kerana tidak ada persediaan untuk menghadapi peperangan, maka Perak pun kalah. Sultan Perak ditawan dan dibawa ke Aceh untuk dipenjarakan.
perang melayu
Setelah tentera Aceh beredar dari Perak untuk pulang ke Aceh, pembesar Perak seperti Bana, Tok Ribut, Tok Gagah dan Tok Bidara terus mengadakan mesyuarat untuk memberitahu perkhabaran berita tentng apa yang berlaku pada sultan ke bendahara yang berada di Ulu Kinta. Kata putus mesyuarat menyatakan bahawa Bana dan Tok Gagah yang akan pergi ke Ulu Kinta bertemu dengan bendahara demi menyampaikan perkhabaran sedih tersebut.

Maka pergilah Tok Gagah dan Bana ke Ulu Kinta menemui bendahara dan menceritakan segala yang berlaku sewaktu bendahara tiada di Kota Geronggong. Lalu berlinang air mata bendahara rasa sedih mendengar perkhabaran dari Bana dan Tok Gagah berkenaan hal tersebut. Seminggu selepas itu, bendahara kembali sihat dan sembuh dari penyakitnya. Kemudian, bendahara menemui orang yang mengubatnya iaitu penghulu orang asli untuk menyatakan rasa syukur dan berterima kasih.

Bendahara pun pulang ke Kota Geronggong dan tidak lama kemudian bendahara terus berangkat ke Singapura kerana hendak membeli jin. Apabila sampai di Singapura, bendahara pun naik ke darat dan bertemu dengan seorang orang tua yang sedang duduk termenung. Dihadapan orang tua tersebut ada empat ekor burung serindit lalu bendahara memberi salam dan terus bertanyakan pada orang tua tersebut sama ada ingin menjual empat ekor burung miliknya itu.
burung serindit
Setelah mendapat sambut balas dari orang tua tersebut dan menyatakan ianya untuk dijual, maka bendahara pun bersetuju untuk membelinya dan membayar dengan nilai yang dipersetujui. Tanpa melengahkan masa, bendahara terus membawa empat ekor burung tersebut dengan kapal layarnya menuju ke Pulau Sembilan. Apabila bendahara sampai ke Pulau Sembilan, bendahara terus melepaskan seekor burung serinditnya disitu dan terus memudik kapalnya sehinggalah ke Pasir Garam di Pulau Bangka.
peta laluan bendahara
Apabila bendahara sampai ke Pasir Garam, dilepaskan seekor lagi burung serinditnya disitu pula. Dan 2 ekor burung serindit yang terakhirnya dilepaskan di sebelah hulu Perak di kawasan Temong. Ada yang katakan, bahawa empat ekor burung serendit inilah sebenarnya empat ekor jin yang dipelihara oleh bendahara untuk bersama-sama mempertahankan negeri Perak. Nama jin-jin tersebut adalah Bintang Kemabur, Perkaka, Gagak Sura dan Pulikat.

Setelah selesai melepaskan kesemua burung serendit yang dikatakan jelmaan jin itu, maka bendahara pun pulang ke Kota Geronggong dan bersiap siaga dengan alat peperangan untuk menyerang semula Aceh dan menuntut semula sultan Perak yang telah dipenjarakan di sana. Tentera Perak pun berhimpun di Kota Geronggong yang datang dari serata Perak untuk belayar menuju ke Aceh. Turut ada di dalam angkatan perang adalah Bana dan Tok Gagah yang begitu berani menentang musuh.

Tentera Perak kalah apabila menyerang Aceh kerana pada waktu itu kuasa Raja Aceh sangat gagah dan digeruni. Bendahara dan dua orang pembesar iaitu Bana dan Tok Gagah pun ditangkap, dipenjarakan lalu mereka bertiga akan menghukum bunuh. Berita tentang hal hukuman bunuh bendahara dan pembesar Perak itu telah sampai ke telinga Raja Permaisuri Aceh dan baginda Raja Permaisuri mempertikaikan akan hukuman yang bakal dikenakan pada Raja Aceh.
buah durian Gangga Puri
Baginda Raja Permaisuri Aceh terus memberitahu tentang baginda sedang hamil dan ingin meletakkan syarat pada Raja Aceh tentang hal hukuman pada bendahara dan pembesar Perak. Baginda nyatakan sedang mengidamkan buah durian Gangga Puri yang ada di anjung istana. Baginda Raja Permaisuri Aceh mencadangkan bahawa arahkan bendahara mengambil buah durian Gangga Puri itu dan jika dia tidak berupaya mengambilnya, maka barulah jatuhkan hukuman bunuh. Memandangkan Raja Permaisuri Aceh sedang mengandung, maka Raja Aceh yang gembira itu bersetuju sahaja.
durian
Baginda Raja Aceh pun bertitah dan memanggil Bendahara negeri Perak untuk mengambil buah durian yang diminta oleh isterinya itu dan memberitahunya jika tidak berjaya dapatkan buah durian tersebut, maka bendahara akan dihukum bunuh. Bendahara pun terima titah Raja Aceh tersebut untuk mengambil buah durian yang diminta dan memohon supaya dapat ditangguhkan dalam seminggu lagi. Permintaan bendahara Perak diperkenankan oleh Raja Aceh lalu pulanglah Bendahara Perak ke penjaranya.

Apabila cukup masa seminggu berlalu, bendahara pun menghadap Raja Aceh semula dan memohon supaya disediakan sebatang kayu sepanjang dua depa dan sebesar dua pemeluk. Kayu tersebut hendaklah hujungnya tajam seperti gasing dan diletakkan di pangkal pokok durian tersebut. Apabila semuanya sudah tersedia, maka bendahara pun terus ke pokok durian tersebut dengan berpakain serba hitam. Apabila berada di hadapan kayu sebesar dua pemeluk itu, bendahara pun bertafakur serta berdoa pada tuhan supaya usahanya berhasil. Lalu selepas berdoa, bendahara pun bangun berdiri dan tepuk di hujung kayu di sebelah kanan, maka terjongkitlah sedikit kayu tersebut di sebelah kiri.

Kemudian bendahara tepuk pula di kayu tersebut di sebelah kiri, maka terjongkitlah lagi tetapi kali ini terjongkit atas lalu dipangkunya oleh bendahara kemudian dilambung sekuat hati oleh bendahara Perak ke atas pokok durian tersebut. Maka melayanglah kayu yang sebesar dua pemeluk itu ke hujung pokok durian di hadapan istana. Apabila kayu sebesar dua pemeluk itu jatuh ke tanah, lurutlah semua dahan di atas pokok durian itu ke tanah. Raja Aceh serta Permaisuri terpegun melihat durian yang luruh dan dayang-dayang pun berlari-lari mengutip buah durian yang banyak di atas tanah.

Dalam masa yang kelam-kabut itu, bendahara Perak terus berkejar menuju ke penjara Sultan dan memecahkan kunci pintu penjara lalu membebaskan Sultan. Tanpa membuang masa, mereka semua tahanan Raja Aceh kecuali si Bana yang belot sejak dari awal lagi terus melarikan diri menuju ke sungai untuk menuju ke Kuala Sungai Aceh dengan menaiki kapal. Apabila hampir sampai di Kuala Sungai Aceh, didapati ada tiga lapis rantai besi yang menghalang kapal untuk terus bergerak menuju ke laut. Bendahara Perak mengambil pedang yang bernama Corek Si Mandangkini lalu di tetak nya tiga kali sehingga terputusnya tiga rantai besi itu. Bilah pedang tersebut sumbing sebanyak tiga tempat. Tanpa membuang masa, kapal bendahara pun bergerak menuju ke laut. Mereka pun selamat kerana sudah berada di tengah laut menuju ke Perak semula.
rantai besi
Apabila Raja Aceh sedar akan kehilangan bendahara Perak dan Sultan serta yang lain-lain yang telah melarikan diri, baginda amat murka lalu Bana telah dibawa menghadap Raja Aceh yang sedang murka untuk dilepaskan amarah dan murka terhadapnya. Raja Aceh mengarah supaya Bana dibunuh kejam namun Bana merayu agar untuk memberikan dirinya peluang untuk hidup dan berjanji yang dia sendiri akan membunuh bendahara Perak. Bana memberitahu lagi yang dia adalah anak murid bendahara dan tahu akan kekuatan dan kelemahan bendahara.

Raja Aceh termakan dengan kata-kata Bana lalu baginda bersetuju dan mengarahkan tenteranya serta Bana untuk pergi menyerang Perak semula. Kali ini baginda Raja Aceh ingin menawan negeri Perak. Baginda Raja Aceh memerintahkan ramai hamba, serta rakyat untuk ikut naik ke kapal bersama tenteranya untuk berpindah ke Perak. Kerana itulah niat asalnya untuk menawan negeri Perak. Maka, penuhlah kapak yang belayar dari Aceh dengan rakyat, hamba dan juga tentera ke Kuala Perak dan terus memudik ke Kota Geronggong.
kapal layar
Mereka yang datang dari Aceh pun turun dari kapal dan ke darat terus membuat persediaan untuk bermalam. Ada yang memasak, ada yang mencari kayu api, ada yang membina tempat tinggal sementara dan bermacam-macam lagi. Berkampunglah mereka disitu buat sementara untuk membuat persediaan menyerang Perak. Namun apa yang mereka lakukan semuanya jadi serba tidak kena. Makanan yang dimasak tertumpah ke tanah dengan begitu sahaja. Lauk pauk yang dimasak terhangit. Lembaran daun-daun yang digunakan sebagai pelapik untuk baring berehat pula membuatkan badan gatal-gatal. Pendek kata, apa yang cuba dilakukan pada waktu itu semuanya serba tidak kena dan mereka tidak cukup makan dan tidak dapat tidur lena malam itu.

Esok paginya, mereka dari Aceh yang dengan tidak cukup rehat, perut yang lapar pun bersedia untuk menyerang Perak. Bana yang juga keletihan dan mengetuai tentera tersebut mencari-cari bendahara Perak. Bendahara Perak yang berfikiran jauh memang sudah menjangka akan kehadiran Aceh untuk menyerang Perak ini dan Perak sudah pun bersedia untuk mempertahankan negerinya tidak seperti sebelum ini.
lembing
Maka sewaktu dalam pertempuran, maka terserempaklah bendahara dengan Bana. Mereka berdua bertikam lidah untuk melepaskan amarah masing-masing terhadap sikap pembelotan Bana. Bendahara Perak lantas mengangkat lembing dan dilontarkan ke arah Bana lalu tertusuk tebus ke perut Bana tanpa dielak. Bana terus rebah dan mati disitu juga. Apabila tentera Aceh lihat ketua mereka si Bana telah pun mati, maka bertempiaranlah mereka lari dalam keadaan lapar dan letih menyelamatkan diri. Ada yang sempat naik kapal dan lari pulang ke Aceh, ada yang menyerah diri, ada yang lari masuk ke hutan-hutan dan ada yang ditangkap menjadi tawanan perang.

Perkabaran kekalahan tentera Aceh sampai ke telinga Raja Aceh dan baginda sangat malu dan menyumpah tidak akan membenarkan orang Aceh bermastautin di negeri Perak sampai bila-bila. Mereka orang-orang Aceh yang terlalu ramai ditawan di negeri Perak dan bendahara Perak mengambil keputusan untuk mengarahkan yang lelaki menjadi buruh paksa di Kota manakala yang perempuan dilelong menjadi hamba. Maka, sejak dari itu, Aceh tidak lagi menyerang Perak dan keadaan di Perak kembali aman seperti sedia kala.

Tamat.

SUMBER: 


Tuesday, 21 March 2017

KISAH-KISAH CINTA TERKENAL DALAM SEJARAH

Image may contain: 1 person
1. Kisah 1000 Candi Dibina Dalam Satu Malam Sebagai Tanda Cinta

Candi Prambanan ialah sebuah binaan hebat di Pulau Jawa yang dibina oleh Dinasti Sanjaya itu menyimpan sebuah kisah cinta yang menarik untuk dibaca oleh kita. Ini kisah tentang dua buah kerajaan yang memerintah pulau Jawa.

Kononnya suatu masa dahulu, terdapat seorang puteri yang sangat cantik dan jelita yang memerintah daerah Prambanan. Puteri itu bernama Roro Jongrang. Lalu suatu hari, datang seorang putera dari sebuah lagi kerajaan yang memerintah Pulau Jawa yang mahu melamar si puteri menjadi suri hatinya. Namun si puteri tidak mencintai si putera itu. Tetapi menolak lamarannya nanti akan terlihat kurang ajar.

Maka si puteri memberi syarat kepada si putera untuk membina 1000 candi pada satu malam sebagai tanda cinta si putera itu. Maka, putera yang bertekad untuk memiliki si puteri itu pun meminta bantuan para jin untuk membina 1000 candi itu dalam masa satu malam.

Roro Jongrang melihat yang para jin itu hampir berjaya melengkapkan candi-candi yang dimintanya. Maka risau bahawa 1000 candi itu akan siap dalam satu malam, maka Roro Jongrang mengumpulkan anak-anak gadis di seluruh kampung di bawah pemerintahannya untuk membakar jerami dan memukul lesung untuk memberi gambaran kepada para jin tadi bahawa kononnya Subuh sedang menghampiri.

Maka mendengarkannya, para jin tadi pun pulang dan 1000 candi tidak berjaya disiapkan. Bila dihitung jumlah candi yang dibina oleh para jin itu, rupa-rupanya hanya 1 candi sahaja yang tidak siap, menjadikan jumlah candi yang dibina sekadar 999 buah.

Dalam sejarah, Prambanan dikira sebagai sebuah monument yang dibina oleh Dinasti Sanjaya untuk menandingi binaan Borubudur yang dibina oleh Dinasti Sailendra. 

Mungkin kisah itu menggambarkan tentang dua dinasti agung yang memerintah Pulau Jawa suatu masa dahulu.

2. Kisah Sultan Melaka Dan Permintaan Puteri Gunung Ledang

Tiada kisah cinta yang lebih legenda daripada kisah Sultan Mahmud cuba membeli cinta Puteri Gunung Ledang dengan kekuasaan dan kekayaan yang dimilikinya. Dan bagaimana Puteri Gunung Ledang menunjukkan kepada kita bagaimana diplomasi orang Melayu kalau menyatakan tidak mahu, mereka akan berlapik bukannya menyatakan secara terus menyatakan kepada kita betapa tingginya adab orang Melayu.

Lalu dinyatakan dalam legenda kepada kita bahawa permintaan Puteri Gunung Ledang kepada Sultan Mahmud Shah adalah tidak termasuk dek logik akal. Maka pinta Puteri Gunung Ledang kepada Sultan Mahmud Shah adalah seperti berikut:

- 1 jambatan emas dari Gunung Ledang ke Melaka.
- 1 jambatan perak dari Melaka ke Gunung Ledang.
- 7 dulang hati nyamuk.
- 7 dulang hati hama.
- 7 tempayan air mata anak dara.
- 7 tempayan air pinang muda.
- 1 mangkuk darah Sultan Ahmad Shah, Melaka, iaitu anak Sultan Mahmud Shah, dan yang masih kanak-kanak lagi.

Diceritakan bahawa Sultan Mahmud menyanggupi semua syarat yang ditawarkan oleh Puteri Gunung Ledang kecuali permintaan terakhir Puteri Gunung Ledang iaitu semangkuk darah anak lelakinya.

3. Taman Tergantung Babylon: Tanda Cinta Kepada Amythis
Ketika Raja Nebuchadnezzar II daripada Babylon dinikahkan dengan seorang puteri jelita bernama Amythis daripada kerajaan Medes, sang puteri itu berasa sedih kerana terpaksa menjejakkan kaki ke Babylon dan Mesopotamia yang merupakan tanah berbatu dan gersang, berbanding dengan Medes yang kaya dengan panorama alam yang menghijau.

Maka untuk mengubati kesedihan isterinya, maka Nebuchadnezzar II pun membina sebuah taman yang kemudian akan dikenang dunia sebagai salah satu daripada tujuh keajaiban dunia zaman purba.

4. Taj Mahal: Binaan Indah Shah Jahan Untuk Mumtaznya
Bila bercakap tentang kisah cinta dalam sejarah, maka ramai tidak akan terlepas pandang pada Taj Mahal yang dibina untuk Mumtaz. Taj Mahal yang pada hari ini dibicara keindahannya adalah dibina oleh seorang raja untuk mengingati dan meletakkan makam isterinya yang mati ketika melahirkan anak ke-14.

Diperkatakan bahawa sebuah lagi Taj Mahal yang berlawanan dengan Taj Mahal yang berdiri hari ini akan dibina, tetapi dalam batu marmar berwarna hitam. Namun, Shah Jehan digulingkan oleh anaknya dan dia diletakkan di dalam sebuah penjara yang bertentangan dengan Taj Mahal. Maka diceritakan bahawa Shah Jahan menghabiskan sisa hidupnya menatap Taj Mahal yang merupakan monument tanda kisah cinta untuk si isteri.

5. Surat Cinta Eloise Dan Abelard

Surat Cinta antara Elosie dan Abelard masih lagi dikenang sebagai sebuah kisah cinta yang menarik yang pernah wujud dalam sejarah. Ini kisah seorang biarawan dan biarawati.

Abelard adalah seorang ahli falsafah yang terkenal yang disuruh oleh seorang lelaki untuk mengajarkan anak saudaranya Eloise tentang pelbagai pekara. Siapa tahu detik Abelard menjadi tutor kepada Eloise itu menimbulkan rasa cinta antara mereka berdua. Apabila menyedari bahawa mereka saling jatuh cinta, lalu Eloise pun mengandungkan anak Abelard.

Menyedari bahawa Eloise tidak selamat dalam keadaan dirinya yang mengandung itu, maka mereka berdua melarikan diri lalu berkahwin secara rahsia. Namun, perkahwinan mereka itu diketahui oleh bapa saudara Eloise lalu mereka dipisahkan dengan cara paksa. Eloise telah dihantar menjadi biarawati manakala Abelard dimandulkan. Lalu selepas itu, Abelard menghabiskan sisa hidupnya sebagai seorang biarawan.
Namun mereka berdua tidak pernah berhenti untuk saling mencintai antara satu sama lain sehinggakan saling mengutuskan surat antara satu sama lain sehingga akhir hayat masing-masing. Surat-surat Eloise dan Abelard masih dikaji isinya sehingga ke hari ini.

6. Paris, Helen Dan Perang Trojan

Siapa tahu bahawa perang legenda dalam sejarah dunia yang sering dibicarakan iaitu Trojan Wars adalah berpunca daripada kisah cinta antara Paris dan Helen. Helen dibicarakan dalam sejarah Greek sebagai wanita paling jelita pada waktu itu. Helen pula dijodohkan dengan seorang Raja Sparta yang bernama Menelaus. Lalu diceritakan bahawa pada suatu malam, Paris yang telah jatuh cinta pada Helen menculik Paris dan membawanya kembali ke kota Troy.

Mendengarkan bahawa isterinya diculik oleh Paris maka Melenaus menggerakkan askar paling besar dalam sejarah Greek pada waktu itu, lalu menggempur Troy dan membakar habis seluruh Kota Troy menjadi abu.

7. Cleopatra dan Anthony

Anthony ialah seorang jeneral perang untuk Rome ketika itu jatuh cinta kepada seorang pemerintah Mesir iaitu Cleopatra VII. Lalu, Anthony telah meninggalkan isterinya yang merupakan adik kepada Maharaja Pertama Rome iaitu Octavius.

Mendengarkan khabar bahawa Anthony telah jatuh cinta kepada Cleopatra dan memaling ketaatan daripada Rome, maka Anthony telah menggerakkan lebih kurang 250 kapal perang, bersama dengan 16, 000 askar pejalan kaki serta 3000 orang tentera pemanah. Lalu Cleopatra dan Anthony membalas pula dengan menurunkan 290 kapal perang bersama dengan 20 000 orang pejalan kaki dan 2000 orang tentera pemanah. Pertempuran ini dikenali dalam sejarah sebagai Pertempuran Actium.

Dipendekkan cerita, dalam perang ini, Anthony mendengar khabar berita bahawa Cleopatra telah mati dan ketika itu, terus semangat Anthony untuk berjuang di medan perang terus luntur. Dia menjatuhkan senjatanya dan terus rebah. Cleopatra sebenarnya masih hidup lagi ketika itu, namun mendengarkan cerita kematian Anthony di medan perang, lalu dia pula mengambil nyawanya sendiri dengan meminum bisa ular.

8. Anarkali Dan Salim

India memang tidak pernah lokek dengan kisah cintanya tersendiri. Kali ini, sekali lagi Empayar Mughal menjadi saksi kepada kisah cinta yang tidak kurang hebatnya. Kisah bagaimana Salim, putera kerajaan Mughal ketika itu jatuh cinta dengan Anarkali, seorang gadis jelita yang tarafnya hanyalah seorang hamba. Anarkali atau nama lainnya Nadira pun mempunyai rasa yang sama pada si putera raja itu. Mereka dicatatkan saling bertemu dalam diam

Sampailah suatu masa Salim menyatakan pada ayahnya, Akbar akan keinginannya untuk berkahwin dengan Nadira. Namun ayahnya jadi murka mendengarkannya kerana taraf mereka berdua adalah berbeza. Salim ialah anak raja manakala Nadira pula ialah seorang hamba perempuan. Manakan seorang raja dan hamba kan bersatu…

Tidak puas hati dengan bantahan si ayah, serta tindakan ayahnya memenjarakan Anarkali, maka Salim pun menggerakkan askarnya sendiri dan mengisytiharkan perang ke atas ayahnya sendiri. Namun, si putera kalah dalam perang dan dia ditangkap oleh ayahnya dan diumumkan akan dijatuhkan hukuman mati.

Anarkali yang mendengarnya tidak sanggup melihat belahan jiwanya mati didepan mata. Maka Anarkali memilih untuk menyatakan di depan Akbar bahawa dia tidak lagi mencintai Salim demi menyelamatkan Salim. Namun sayang sekali.. Anarkali pula dijatuhkan hukuman mati ditanam hidup-hidup di dalam dinding di depan mata Salim sendiri oleh ayahnya.

9. Kisah Cinta Sang Rama-Rama

Tamadun China juga tidak kurang dengan kisah cintanya. Kali ini ianya berlaku ketika zaman Dinasti Jin Timur. Kisah Zhu Yingtai, seorang gadis jelita yang menyamar sebagai seorang lelaki hanya kerana kecintaanya pada ilmu. Si gadis itu telah bertemu dengan seorang lelaki bernama Liang Shanbo dalam perjalanannya ke pusat pemerintahan Dinasti Jin untuk belajar ilmu di sebuah akademi.

Dan ketika itu, Zhu telah jatuh cinta dengan lelaki tadi. Mereka menjadi sahabat baik. Namun Liang tidak pernah tahu bahawa sebenarnya Zhu ialah seorang wanita. Sampailah suatu masa, di mana ketika mereka baru menghabiskan pelajaran. Maka Zhu akan kembali ke kampung halaman. Liang yang baik hati pun menemani Zhu dalam perjalanan pulang sejauh 18 batu. Zhu pula cuba menyampaikan kepada Liang secara tidak langsung bahawa dia ialah seorang perempuan namun Liang tidak dapat membaca mesej itu.

Namun, sebulan selepas itu, Liang sendiri datang melawat Zhu di rumahnya dan dia sendiri mengetahui bahawa Zhu rupa-rupanya seorang perempuan. Liang kemudian mengaku bahawa dia secara diam telah jatuh cinta dengan Zhu, namun keliru dengan perasannya ketika itu kerana menyangka bahawa Zhu ialah seorang lelaki. Mereka kemudian berjanji untuk hidup semati.
Tetapi Liang pulang ke rumahnya mendapati perkahwinanya telah ditetapkan dengan seorang anak bangsawan. Mahu atau tidak, dia terpaksa akur pada permintaan keluarganya. Dipendekkan cerita, walau telah berkahwin, tetapi Liang tidak pernah lupa akan belahan jiwanya Zhu. Dia kemudian jatuh sakit dan mati kerana sakit rindunya.

Zhu yang mendengar kisah kematian Liang terus melawat kubur Zhu. Legenda mencatatkan kepada kita bahawa di kubur itu, Zhu berdoa kepada tuhan agar dibukakan makam itu. Keajaiban berlaku dan pintu makam Liang terbuka dan Zhu terus terjun ke dalam makam tersebut. Dicatatakan selepas peristiwa itu, Zhu dan Liang telah bertukar rama-rama dan tidak pernah terpisah selepas itu.

10. Laila Dan Majnun

Qais diceritakan kepada kita telah jatuh cinta pada Majnun, seorang gadis yang digambarkan kejelitaannya. Ada yang mengatakan bahawa Laila adalah sepupu kepada Qais manakala ada yang mengatakan bahawa Qais dan Laila, cinta mereka adalah cinta pandang pertama.

Rasa cinta Qais pada Laila telah membuatkan lelaki itu menulis banyak puisi hanya untuk mengambarkan rasa cintanya pada Laila. Perbuatan Qais itu membuatkan penduduk kampungnya melabelkan Qays sebagai gila dan nama Majnun yang membawa maksud tidak siuman, gila terus melekat pada Qais.

Pada suatu masa, Qais melamar Laila namun pinangannya ditolak oleh ayah Laila menjadikan Majnun semakin kecewa dalam rasa cintanya untuk Laila. Laila pula telah berpindah ke Utara Arab ketika itu, meninggalkan Majnun dalam keadaan gila bergerak di padang pasir memahat puisi dan syiar cintanya. Laila kemudian dicatatkan mati kerana sakit rindu pada Majnun.

Kononnya Majnun sempat datang ke kubur Majnun, lalu mengukirkan puisi cintanya untuk Laila di kuburan wanita itu.

11. Odysseus dan Penelope

Selepas berkahwin dengan Odysseus, maka Penelope terpaksa berpisah dengan suaminya Odysseus yang terpaksa menyertai perang. Dalam perang itu, kononnya Odysseus hilang dan khabar beritanya tidak diketahui. Dalam masa yang sama, Penelope yang memang terkenal dengan kejelitaannya itu mendapat lamaran baru. Sepanjang 20 tahun dia menunggu Odysseus pulang dari medan perang, kononnya 180 lelaki daripada pelbagai latar belakang datang melamar Penelope namun semuanya ditolak oleh Penelope.

Penantian Penelope akhirnya berakhir juga… apabila si suami yang dinanti akhirnya kembali dari medan perang. Kesetian Odysseus juga diceritakan tertanding dengan kesetian Peneope. Ketika hilang di medan perang, Odysseus berjumpa dengan seorang ahli sihir yang sangat cantik dan ahli sihir menawarkan kepada Odysseus untuk berkahwin dengan dengannya dan melupakan Penelope. Si ahli sihir itu menawarkan kepada Odysseus hidup selama-lamanya dalam keadaan muda. Namun Odysseus menolak dan memilh untuk habiskan hidup “mortal” dengan Penelope.

12. Tristan dan Isolde

Kisah cinta tragis Tristan dan Isolde telah diberitahu dan diceritakan kepada kita melalui pelbagai cerita dan manuskrip. Kisah ini berlaku semasa zaman pertengahan semasa pemerintahan King Arthur. Isolde dari Ireland adalah anak perempuan Raja Ireland. Dia telah bertunang dengan Raja Mark of Cornwall. Raja Mark menghantar anak saudaranya, Tristan, ke Ireland untuk mengiringi Isolde kembali ke Cornwall.
Namun sepanjang mengiringi Isolde, mereka berdua pula saling jatuh cinta. Namun mahu atau tidak, ketika itu perkahwinan yang diaturkan oleh orang tua masing-masing terpaksa dipatuhi. Isolde tetap berkahwin dengan Raja Mark. Tetapi kedua-dua anak muda saling mencintai walau Isolde dimiliki oleh Raja Mark.

Hubungan mereka akhirnya diketahui oleh Raja Mark. Mujurlah Mark memaafkan Isode tetapi melarang Tristan menjejakkan kakinya ke bumi Ireland. Tristan pula berkelana sehinga ke Brittany dan di sana, dia bertemu dengan seorang wanita yang bernama Iseult dan berkahwin dengan Iseult kerana nama Iseult hampir sama dengan Isolde.

Namun, meski selepas berkahwin, Tristan tidak pernah menyentuh langsung Iseult kerana berasa bersalah pada Isolde. Samailah satu masa, kerana terlalu larut merindui Isolde, akhirnya Tristan jatuh sakit. Lalu Tristan menghantar pesanan meminta si Isolde, datang untuk menemuinya kerana si wanita itu satu-satunya rawatan untuk sakitnya. Kata Tristan lagi, kalau si Isolde sudi menemuinya, nanti biarlah layar kapal itu berwarna putih dan hitam.

Ketika itu, Iseult telah menipu Tristan bahawa layar kapal itu bewarna hitam membuatkan Tristian mati dalam rasa rindunya. Isolde yang dalam perjalanan pula terus jatuh sakit lalu mati mendengarkan berita bahawa Tristan telah mati.

13. Orpheus and Eurydice

Kisah cinta Orpheus dan Eurydice adalah kisah cinta yang menarik untuk dibicarakan dalam sejarah mitologi Greek. Orpheus memang mencintai seorang gadis yang sangat jelita bernama Eurydice yang turut digilai oleh dewa-dewa Greek ketika itu. Diceritakan bahawa suatu masa, Eurydice melarikan diri daripada dikejar oleh seorang dewa greek ke dalam hutan sebelum masuk ke sarang ular lalu mati dipatuh.

Orpheus yang mendengarkan berita yang menyapa Eurydice terus menjadi sedih. Maka dalam mitologi Greek, diceritakan bahawa Orpheus tidak henti-henti memainkan lagu-lagu sedih menggunakan suara dan alat muziknya, ke mana sahaja dia pergi. Kononnya lagu itu terlalu sedih membuatkan para dewa-dewi Greek menjadi sedih.

Dipendekkan cerita, Orpheus kemudian mengembara ke Underworld untuk bertemu dengan Hades, penjaga alam kematian itu. Di sana, muzik yang dimainkan oleh Orpheus turut meluluhkan hati Hades. Lalu Hades bersetuju untuk membangkitkan Eurydice dari kematian. Tetapi dengan syarat… ketika membawa Eurydice ke dunia atas, dia tidak boleh langsung menoleh ke belakang sehinggalah sampai ke dunianya.

Namun, oleh kerana rasa rindu yang tidak tertahan, Orpheus tetap menoleh ke belakangnya untuk menatap wajah Eurydice ketika mengiringi Eurydice ke dunia manusia. Namun… kali ini, Eurydice hilang, tetapi buat selama-lamanya, meninggalkan Orpheus terus kecewa menanti cinta yang tidak kesampaian.


Tuesday, 14 March 2017

3 MAC: TRAGEDI BERAKHIRNYA KESULTANAN MELAYU DI INDONESIA

No automatic alt text available.
Saya pasti anda semua sudah maklum akan pembantaian terhadap raja-raja Melayu dan golongan bangsawan Melayu terpelajar di Sumatera dan Kalimantan oleh pihak yang mendakwa kononnya sebagai golongan Nasionalis Indonesia sekitar 1946 dan 1960-an.

Di bawah adalah ringkasan kepada peristiwa-peristiwa sadis yang berlaku di kerajaan-kerajaan Melayu Islam yang telah diserang oleh manusia-manusia kejam ini. Peristiwa ini berlaku hampir serentak di Sumatera iaitu pada 3 Mac 1946 dan kemudiannya pada 1960-an di sebuah kerajaan Melayu di Kalimantan.

KERAJAAN TANAH KARO

Di Kota Berastagi, para pemuda nasionalis menangkap dan mengasingkan para raja Urung dan Sibayak yang diundang ke sebuah majlis. Sebanyak tujuh belas orang Raja ditangkap dan diasingkan ke Aceh, nasib mereka tidak diketahui. Bangsawan serta Datok Tumenggung di PENGGAL KEPALANYA. Raja Raya DISEMBELIH di jambatan besar, Raja Silimakuta dilindungi TKR, tapi ahli keluarganya semua di bunuh, ada yang di BAKAR HIDUP HIDUP dan ada yang di Penggal kepalanya

KERAJAAN SIMALUNGUN

Barisan Harimau Liar pada malam 3 Mac menangkap raja Kerajaan Pane beserta keluarganya, lalu merampas harta benda mereka. Raja dan keluarganya dibawa ke suatu tempat pesta, kemudian mereka DIBUNUH dengan kejam.

KESULTANAN ASAHAN, TANJUNG BALAI

Pukul enam pagi, istana diserang sekelompok orang dari Nasional Pelopor Indonesia (Napindo), Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo), Ku Tui Sin Tai (Barisan Harimau Liar), Barisan Merah/Partai Komunis Indonesia, Hizbullah, dan buruh-buruh Jawa. Seluruh keluarga dan kerabat kesultanan Melayu Islam serta orang-orang yang bekerja untuk istana ditangkap. Harta benda mereka dirampas. Sultan Sjaiboen Abdoel Djalil Rachmatsjah, Sultan Asahan sempat melarikan diri dari belakang istana.

KESULTANAN KUALUH

Ketika penghuni Istana sedang tidur, istana diserbu segerombolan orang bersenjata tajam. Malam itu, istana diselongkar habis. Tengku Al Hadji Moehammad Sjah, Sultan Kualuh dibawa ke kuburan Cina, tak jauh dari istana. Tengku Besar juga dijemput dari rumah istrinya dan dibawa ke tempat yang sama. Mereka DISEKSA DENGAN KEJAM, lalu ditinggalkan. Tengku Hasnan, Tengku Long, serta seluruh keluarganyaDIPENGGAL KEPALAnya. Seramai 73 ORANG bangsawan dan kerabat diraja Melayu yang terkorban pada malam itu.

KESULTANAN MELAYU DELI

Ahli Persatoean Perdjoeangan (PP), yang ditubuhkan oleh Tan Malaka, dan Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA??) menyerang istana Deli, Istana di tembak tetapi Sultan selamat dengan bantuan askar Inggeris dan tentera kerajaan. Namun Bangsawan, datuk, orang yang berpangkal nama wan dan warga Melayu Deli di luar istana BANYAK DIBUNUH.

KESULTANAN MELAYU SERDANG

Sultan dan keluarganya hanya ditahan di istananya di Perbaungan. Sultan Serdang dipandang lebih berpihak pada Republik, banyak orang yang melindungi dan menjaga Istananya.

KESULTANAN MELAYU LANGKAT

Pesindo menangkap 21 orang kerabat istana. Istana Sultan Langkat di Tanjung Pura dan di Kota Binjai DIROMPAK, Bangsawan-bangsawan Langkat ditangkap dan sebagian besar DIBUNUH DENGAN KEJAM termasuk pujangga besar Tengku Amir Hamzah, puteri-puteri Sultan Langkat DIPERKOSA DI HADAPAN MATA AYAHANDA MEREKA , Sultan Langkat, dan putra mahkota yang masih belia hilang hingga kini. Tengku Kamil, Ahli Keluarga Kesultanan Langkat wafat setelah di tebas dengan parang. Semua Tengku, Datuk,Wan dan ahli Istana mati di bunuh.. Kesultanan Melayu Langkat PALING BANYAK DIBUNUH PKI dan Pesindo.

KESULTANAN MELAYU BULUNGAN, KALIMANTAN,(18 JULAI 1964)

Sepasukan tentera dari satuan tempur Brawijaya 517 mengepung istana Kesultanan Bulungan. Masyarakat yang sedang mengambil wudhu di Sungai Kayan untuk solat subuh terkejut melihat banyaknya tentera. Dan sekitar pukul enam pagi, seluruh masyarakat di Tanjung Palas dikumpulkan di depan istana. Mayor Sumina Husain, Komandan Kodim 0903 Bulungan di Tanjung Selor, berkata”Para bangsawan Bulungan ingin memberontak terhadap pemerintah Republik Indonesia.”

Namun, Datuk Taruna, bangsawan Bulungan, menyanggahnya. Letnan B. Simatupang marah, lalu memerintahkan seorang polis M. Ramli untuk MENEMBAK Datuk Taruna yang akhirnya rebah bersimbah darah. Istana dan harta benda dijarah. Satu per satu bangsawan Bulungan hilang. Sisanya ditangkap dan DIBUNUH. Kemudian pada malam Sabtu, 18 Julai 1964, istana Raja Muda pun dibakar. Istana Bulungan bertingkat dua itu dibakar selama dua hari dua malam hingga rata.

------

Revolusi Sosial di Indonesia ini menghasilkan begitu banyak pembunuhan, dan kekacauan. Dokumen Belanda menyatakan bahawa revolusi ini menelan korban sebanyak 1200 orang di Asahan sahaja.,belum lagi di daerah lain. Kaum bangsawan Melayu di beberapa daerah termasuk perempuan dan kanak-kanak ditangkap dan dibawa ke Concentration Camp di Simalungun dan Tanah Karo. Kaum non-pribumi pun tidak terkecuali, Cina dan India banyak menjadi korban. Kaum bangsawan dinista dan dicacimaki sebagai orang bodoh dan pemalas serta berada dalam kemiskinan dan tidak mendapat bantuan Negara dan di negerinya sendiri.

Dua generasi orang Melayu hampir KEHILANGAN IDENTITI mereka. Mereka TAKUT MENGAKU MELAYU, takut memakai baju teluk belanga dan sengaja menambah gelar keturunan Batak di depan namanya supaya boleh masuk sekolah atau diterima di pejabat kerajaan. Mereka menghilangkan gelaran Tengku, Wan dan Datuk kerana takut dicaci sebagai feudal, bahkan kaum Melayu yang bukan bangsawan tetapi bekerja dengan para Sultan dan Tengku pun turut ditindas. Banyak dari mereka berhijrah ke Semenanjung, terutama di Kedah dan Perak kerana masih erat hubungan kekerabatan.

Sebahagian lagi pergi ke Belanda. Kalau kita baca di Wikipedia atau buku-buku sejarah sekolah Indonesia, pasti akan tertulis yang revolusi ini terjadi kerana para sultan Melayu serta raja-raja Simalugun dan Karo banyak menindas rakyat miskin dan tidak mempedulikan rakyat mereka yang dalam kesusahan atau mereka bersubahat dengan penjajah. Ternyata hal ini adalah propaganda dari pihak pemerintah yang pada masa itu agak Pro-komunis. Dalam penulisannya berjudul “Revolusi Sosial Berdarah di Simalungun Tahun 1946”, Paderi Juandaha Raya Purba Dasuha menuliskan kisah sebenar yang berlaku. Dia membantah sebutan ‘Raja-raja menindas rakyat’ yang selama ini disebut-sebut sebagai pembenar pembantaian kejam tersebut. Hal ini kerana yang bangkit menyerang raja-raja Simalugun, Melayu dan Pane misalnya adalah para pedatang yang telah diberikan tanah dan sawah oleh pemerintah melayu dan raja-raja Panei.

Menurut Tengku Haniah salah seorang kerabat Kesultanan Asahan yang sudah berumur lebih 85 tahun, jika benar mereka mahu menghapuskan kerajaan monarki atau Kesultanan, mengapa Kesultanan Jogjakarta dibiarkan!

“Apapunlah alasan mereka, pembunuhan dan perompakan itu tetap satu kejahatan” ujar Haniah. Seorang puteri bangsawan yang pada usia mudanya hidup senang, demi bertahan hidup, setelah kehilangan seluruh harta bendanya, Haniah bekerja menggulung rokok malah membuat bunga dari plastik untuk mencari sesuap nasi.

Walaupun revolusi yang hampir sama berlaku di Kesunanan Surakarta, namun yang menjadi mangsa hanyalah beberapa penasihat sultan dan pekerja-pekerja istana. Keluarga sultan serta para bangsawan tertinggi tetap dilindungi tentera kerajaan Indonesia. Namun raja-raja Melayu dibiarkan untuk mempertahankan diri mereka dan keluarga mereka sendiri. Sebenarnya para pembaca sekalian, satu perkara yang saya mahu tekankan tentang peristiwa ini adalah hakikat bahawa negeri-negeri Melayu yang terlibat ini semuanya adalah negeri yang tersangat-sangat kaya dengan hasil perlombongan, getah, sawit, tanaman-tanaman komersil seperti kopi, koko dan lada malah telaga minyak!

Di negeri-negeri ini wujud pekan-pekan, pelabuhan serta bandar yang makmur dan indah, malah para sultan mempunyai kapal dagang dan kapal wap masing-masing seperti Sultan Langkat dan Sultan Bulungan. Kekayaan negeri-negeri Melayu ini sentiasa di cemburui oleh pihak-pihak tertentu.

Betullah kata seorang pengkaji sejarah bahawa orang Melayu ini walau dimanapun dia tercampak dan membuka kerajaan, pasti kerajaan itu akan jadi, terkenal, kaya dan menjadi pusat perdagangan yang masyhur. Contohnya lihat sahaja Parameswara yang membuka Melaka, kemudian keturunannya Sultan Alauddin yang membuka Johor, kerabat-kerabat Melayu dari Semenanjung dan Sumatera yang berhijrah ke kepulauan Filipina dan Kalimantan Selatan dan membuka kerajaan-kerajaan baru. Kebanyakannya menjadi pusat persinggaan dan perdagangan yang maju.

Oleh sebab itu pada pendapat penulis, peristiwa, pembunuhan hampir seluruh sultan-sultan Melayu dan kaum bangsawan serta kerabat, bukan hanya satu revolusi sosial, sebaliknya sebagai satu cover up oleh pihak tertentu dari yang menggunakan nama pejuang nasionalis kemerdekaan Indonesia untuk mendapatkan kekayaan raja-raja Melayu dan hasil mahsul negeri mereka serta menghapuskan kedaulatan dan keturunan raja-raja Melayu.

Begitulah sedikit sebanyak peristiwa operasi terancang untuk menghapuskan kerajaan-kerajaan etnik Melayu dan yang dekat dengannya atas sebab-sebab yang masih kurang jelas sehingga sekarang. Sebenarnya tidak ada sebarang justifikasi yang boleh diberikan terhadap peristiwa ini kerana ia terang-terangan adalah serupa dengan penghapusan etnik.